Hemofilia merupakan penyakit genetik langka yang memengaruhi kemampuan pembekuan
darah. Hemofilia dapat menyebabkan perdarahan terjadi cukup lama setelah
cedera. Perdarahan yang terjadi di dalam tubuh, terutama pada lutut,
pergelangan kaki, dan siku, dapat memengaruhi organ dan jaringan tubuh.
Sampai
saat ini, belum ada penanganan yang dapat sepenuhnya menyembuhkan
kondisi ini. Meski demikian, melalui tata laksana yang tepat dan
perawatan di rumah, sebagian besar individu dengan hemofilia dapat
menjalani pola hidup aktif dan produktif.
Tanda dan gejala hemofilia dapat
bervariasi, tergantung pada kemampuan pembekuan yang ada di dalam
tubuh. Bila kemampuan pembekuan hanya sedikit menurun, perdarahan yang
terus-menerus umumnya muncul hanya setelah cedera atau prosedur
pembedahan tertentu. Bila penurunannya cukup berat, individu dapat
mengalami perdarahan spontan.
Tanda dan gejala dari perdarahan spontan mencakup:
- Perdarahan dari luka dan cedera yang berlebih dan tidak memiliki penyebab tertentu, atau setelah operasi atau perawatan gigi.
- Banyak lebam yang besar dan dalam.
- Perdarahan yang tidak lazim setelah vaksinasi.
- Nyeri, bengkak, atau rasa kencang pada persendian.
- Darah pada urine atau feses.
- Mimisan tanpa penyebab yang diketahui.
- Rewel yang tidak dapat dijelaskan pada anak-anak.
1 dari 2 halaman
Selanjutnya
Selain
itu, orang tua juga harus dapat mengenali kondisi kegawatan yang
berkaitan dengan hemophilia. Hal ini penting, agar orang tua mengetahui
kapan harus segera berkunjung ke fasilitas kesehatan.
Berikut ini tanda dan gejala gawat darurat dari hemofilia:
- Nyeri, bengkak, atau rasa hangat yang tiba-tiba pada persendian besar, seperti lutut, siku, pinggul, punggung, serta otot-otot lengan dan tungkai.
- Perdarahan dari cedera tertentu, terutama bila mengalami hemofilia yang berat.
- Nyeri kepala yang berkepanjangan.
- Muntah berulang.
- Rasa lelah yang berlebih.
- Rasa nyeri pada leher.
- Pandangan ganda.
Lantas kapan seseorang mulai dicurigai mengalami hemofilia?
Perdarahan yang berkepanjangan setelah sirkumsisi (sunat) dapat
merupakan salah satu tanda pertama dari hemofilia pada anak laki-laki.
Mudah lebam saat anak mulai merangkak atau berjalan juga dapat
menjadi salah satu tanda yang kemudian mengarah ke diagnosis tersebut.
Episode perdarahan pertama umumnya terjadi pada saat anak berusia 2
tahun.
Bila anak mudah mengalami lebam, segeralah berkonsultasi dengan
dokter. Selain itu, bila anak mengalami perdarahan berat yang tidak
dapat berhenti setelah terjadi cedera, segeralah berobat ke unit gawat
darurat.
Hemofilia memang
tidak dapat sepenuhnya sembuh. Namun dengan penanganan yang tepat dan
pengetahuan yang mumpuni, individu dengan kondisi ini tetap dapat
menjalani aktivitas dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar